Wednesday, April 29, 2020

Bak Buah Simalakama, Mampukah Premier League Membuat Keputusan yang Tepat



Judibk.com - Gelombang protes terkait rencana Putra Mahkota Arab Saudi membeli klub Newcastle United terus bermunculan. Liga Primer disebut bisa ikut terkebiri jika membiarkannya. Agen judi online terpercaya

Newcastle sedang santer diberitakan bakal diakuisisi pihak Arab Saudi. Public Investment Fund (PIF), konsorsium yang dipimpin langsung oleh anak Raja Salman, dilaporkan siap mengakuisisinya seharga 300 juta paun (Rp 5,7 triliun).

Penentangan langsung datang dari berbagai pihak. Salah satunya adalah Hatice Cengiz, tunangan mendingan Jamal Khashoggi, jurnalis Washington Post yang dibunuh di Konsulat Saudi di Turki pada 2018.

Dalam penyelidikan pembunuhan Khashoggi, PBB mengklaim pemerintah Arab Saudi harus bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Pangeran Mohammed bin Salman bahkan diberitakan ikut andil dalam kasus pembunuhan itu. Bandar judi online terpercaya promo 50%

Atas hal itu, Cengiz meminta pihak Liga Primer Inggris menolak akusisi Newcastle oleh pihak Arab. Ia menilai, prinsip kemanusiaan Premier League akan terkebiri juga salah satu kontestannya dibeli pihak yang mencederai hak asasi manusia itu sendiri.

"Akuisisi yang diusulkan bukan hanya 'bisnis' untuk Putra Mahkota dan Pemerintah Saudi, tetapi upaya untuk menghindari keadilan dan pengawasan internasional atas tindakan yang tidak berbelas kasih," kata pengacara Cengiz, Rodney Dixon QC kepada Kirchgaessner, yang dilansir Sports Illustrated.

"Itu akan mengebiri prinsip dan aturan utama Premier League, dan merusak reputasi dan karakternya yang baik, jika memungkinkan Putra Mahkota dan otoritas Saudi menggunakan akuisisi ini untuk berupaya memperbaiki posisi internasional mereka," kecamnya.

Sejauh ini, rumor pembelian Newcastle oleh pihak Arab masih menguat. Bahkan, The Toon Army mulai diberitakan siap membangun tim bertabur bintang berkat kekuatan uang sang Putra Mahkota. Agen judi online terpercaya depo 50%


link alternatif : www.judibk.com

No comments:

Post a Comment